Reliefrelief tersebut menggambarkan suasana alam yang permai, perahu bercadik, bangunan. tradisional nusantara, dan lain sebagainya. Borobudur di yakini memiliki relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Relief-relief tersebut terdapat di hampir semua tingkatan dinding, kecuali Arupadatu. Arupadatu merupakan tingkatan yang paling atas
Candi Borobudur. Foto Pixabay/maulanaiskakRelief-relief yang terukir di dinding Candi Borobudur sebentar lagi akan menjadi suguhan sendratari menarik. Balai Konservasi Candi Borobudur telah menggandeng sanggar-sanggar tari di Magelang untuk mewujudkan hal itu. Beberapa cerita dalam relief telah dipelajari dan dibuat koreografinya. Terdapat lebih dari 1200 relief di Candi Borobudur yang memiliki cerita menarik."Kami telah mengkaji potensi relief itu, dan mengintepretasikan cerita-cerita dalam relief itu dalam bentuk tarian. Ada banyak cerita, misalnya Karmawibhangga, Lalitawistara, Jataka Awadana, Gandawyuha dan lain sebagainya," kata Seksi Dokumentasi dan Publikasi Balai Konservasi Borobudur, Isni Wahyuningsih, Kamis 8/4/2021.Dari cerita-cerita di relief itu, pihaknya telah membuat koreografi-koreografi untuk diejawantahkan dalam bentuk tari. Balai Konservasi Borobudur sendiri telah menggandeng sangar-sanggar tari dan masyarakat sekitar guna mewujudkan itu."Hal ini penting, karena pemaknaan dan nilai-nilai di relief itu diberikan pada generasi penerus untuk pembelajaran. Jadi tidak hanya fisiknya yang kami lestarikan, tapi juga nilainya," lanjut dia, potensi seni tari dari relief candi Borobudur sangat banyak. Namun untuk saat ini, baru enam tarian yang sedang dikembangkan."Karena pandemi ini, workshopnya dibatasi. Kami baru mengembangkan enam tarian dan menggandeng enam sanggar. Tarian kami ambil dari cerita Jataka Awanda, salah satunya kisah Manohara,"katanya. ari

Yudimengatakan tahun 2021 mengangkat dua cerita dari ratusan cerita yang terpahat dalam relief Jataka Candi Borobudur dan Candi Mendut yaitu kisah Burung Bharanda dan Rusa Sharabha. Ia menjelaskan kisah burung Bharanda terdapat pada Candi Mendut menceritakan seekor burung berbadan satu tetapi mempunyai dua kepala.

- Candi Borobudur memiliki relief-relief indah dan penuh makna. Relief yangterdapat di Candi Borobudur menggambarkan ajaran kehidupan Sang Buddha Gautama. Relief-relief tersebut menggambarkan suasana alam yang permai, perahu bercadik, bangunantradisional nusantara, dan lain sebagainya. Borobudur di yakini memiliki relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Relief-relief tersebut terdapat di hampir semua tingkatan dinding, kecuali merupakan tingkatan yang paling atas yang menggambarkan kehidupan religiusdan spiritual tertinggi. Kehidupan religius yang mengagungkan perdamaian penuh keselamatan jiwa. Dua tingkatan sebelumnya, yaitu Kamadhatu kaki candi. Pada tingkatan ini digambarkankehidupan manusia penuh keburukan, nafsu, dan bergelimpang dosa. Baca juga Jataka Mala, Kisah Kehidupan yang Tergambar di Relief Candi Borobudur Pada tingkatan di atasnya disebut Rupadhatu atau bagian tengah. Bagian ini melambangkankehidupan manusia yang telah terbebas dari hawa nafsu namun masih terikat denganhal-hal yang bersifat duniawi. Bagian Rupadhatu terdapat 4 undak teras berbentuk persegi yang dindingnya dihiasi relief. Sedangkan, tingkatan teratas adalah Arupadhatu yang melambangkan kehidupan religius. Tingkatan ini menggambarkan kehidupan Sang Budha yang telah mencapai kesempurnaan karena berani meninggalkan kehidupan duniawi. Pada bagian ini tidak dihiasi relief. Pahatan relief Candi Borobudur termasuk ke dalam jenis seni rupa murni, yang artinya tercipta untuk dinikmati keindahan dan keunikkannya saja. UNSPLASH/BILL FAIRS Ilustrasi Relief Candi Borobudur Jumlah Panel Relief Candi Borobudur memiliki penel relief sebanyak relief. Jumlah panel relief tersebutdibagi menjadi dua jenis, yaitu panel naratif fan dekoratif sebanyak panel. Panel naratif ini tersusun dalam 11 baris yang mengelilingi monumen dengan total panjangnyalebih dari meter. Relief naratif yang dipahat di Candi Borobudur, yaitu Karmawibhangga, Jatakamala, Lalitavistara, Awadana, Gandawyuha dan Bhadracari. Baca juga Relief Candi Borobudur Susunan dan Maknanya Relief naratif hanya sampai pada undakan 5, yaitu undakan candi yang berdenah bujur sangkar. Sedangkan panel dekoratif yang disusun dalam barisan namun dianggap sebagai relief individu. Relief-relief tersebut dibaca searah jarum jam, dalam bahasa Jawa Kuno disebut mapradaksina. Dalam bahasa Sangsekerta daksina artinya timur. Oleh karena itu, pembacaan cerita-cerita relief ini dimulai dan berakhir di pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatannya. Relief Karmawibhangga Relief Karmawibhangga adalah relief yang dipahat di dinding kaki Candi Borobudur. Relief iniberjumlah 160 panel dan hanya 4 panel relief yang terbuka di sisi tenggara. Relief menggambarkan kehidupan manusia beserta lingkungannya dan perilakuknya. Baik,perilaku manusia terhadap lingkungan maupun terhadap sesama manusia. Pesan yang terkandung dalam relief Karmawibhangga bersifat universal dan lintas generasi. Pesan relief Karmawibhangga adalah hukum karma atau hukum sebab akibat, seperti kejahatan akan dibalas dengan siksaan dan kebaikan akan dibalas dengan kebahagiaan. Panel dibaca dari sebelah timur. Cara membacanya diatur sedemikian rupa, satu panel terdiri atas dua atau tiga adegan. Baca juga Tim Ahli Jerman Teliti Kerusakan Batu Relief Candi Borobudur Adegan paling kiri adalah akibat dari perbuatan yang tergambar pada adegan adegan dibatasi oleh sebatang pohon atau suatu benda tegak. Relief ini ditemukan pada 1885 oleh Ijzerman. Selama lima tahun, batu penutup candi selesai dibongkar. Ternyata, ada relief yang dipahat 160 panel. Sebelum ditutup kembali, seluruh relief difoto oleh kasian Cephas pada 1890 - 1891. KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Kapal Borobudur adalah kapal layar kayu bercadik ganda yang digambarkan dalam beberapa relief Candi Borobudur. Candi Borobudur Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar di dunia yang terletak di Magelang, Jawa tengah. Candi memiliki ketinggian 42 meter didirikan Raja Wisnu dari Wangsa Syailendra pada 770 Masehi dan selesai pada 842 Masehi. Bangunan ditemukan Sir Thomas Stamford Raffles pada 1884 yang saat itu menjabat Gubernul Jenderal Inggris di Jawa. Sejak saat itu, Candi Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran perbaikan kembali. Candi Borobudur yang merupakan salah satu keajaiban di dunia berupa punden berundak terdiri dari 9 teras bertumpuk. Terasnya mencakup 6 teras berbentuk bujur sangkar dan 3 pelataran berbentuk bundar. Baca juga Kisah Cinta yang Tak Terekspos di Relief Candi Borobudur Stupa dikelilingi 3 barisan 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila. Sementara bagian dindingnya dihiasi dengan panel relief indah Sumber dan
Reliefcandi Prambanan mengambil kisah Rama dari kitab Ramayana. Ramayana merupakan kitab yang dikarang oleh Walmiki. Relief ini ditatahkan pada dinding lorong di atas candi pertama yang mengelilingi kaki candi kedua. Dengan demikian, maka Relief Candi Prambanan mengambil penggalan kisah yang terdapat dalam cerita Ramayana. Kemudian, Buk Guru
Magelang - Candi Borobudur menyimpan relief-relief yang menceritakan banyak hal. Dari kisah Putri Kinnari hingga kelinci, begini menetapkan Candi Borobudur sebagai salah satu destinasi super prioritas. Banyak cerita yang bisa dilihat dari relief di bangunan peninggalan Wangsa Syalendra tersebut. Salah satunya cerita mengenai kisah cinta Putri Kinnari yang ada di relief Candi Borobudur. Candi Borobudur yang berada di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah dikenal sebagai objek wisata baik turis mancanegara maupun domestik. Kebanyakan traveler yang datang menuju bangunan peninggalan Wangsa Syalendra tersebut masih sebatas melihat-lihat stupa, bangunan maupun cerita pembangunan candi jika dicermati di galeri I, pada relief candi tersebut, terdapat cerita yang menceritakan kisah cinta Pangeran Sudhana dan Putri Kinnari. Cerita kisah cinta ini Pangeran Sudhana dan Putri Kinnari, belum banyak yang diketahui para Eko Susanto/detikcomPada tengah pekan ini detiktravel ikut dalam rombongan Famtrip Jurnalis Media Digital Nasional ke Destinasi Super Prioritas cerita Putri Kinnari tersebut, bisa ditemui setelah menaiki di galeri I Candi Borobudur, kemudian belok ke satu perwakilan, Tim Ahli Penyusun Narasi Legenda Borobudur UGM, Louie Buana mengatakan, kebanyakan tur menuju Candi Borobudur masih terpaku pada cerita sejarah candi dibangun, oleh siapa dan sebagainya. Sejauh ini kebanyakan masih sebatas cerita perihal pembangunan candi tersebut. "Sebenarnya ketika kita berbicara tentang tur Borobudur kebanyakan orang-orang hanya akan terpaku pada sejarah kapan candi ini dibangun, siapa yang membangun, bentuknya seperti apa, jadi semua yang sifatnya itu standar dan teksbook. Yang kami berusaha lakukan di interpretatif tour ini adalah kita mengangkat narasi-narasi lain yang sebenarnya layak untuk diangkat dari Borobudur itu sendiri. Jadi di sini kita lihat ada narasi seperti contohnya cerita cinta Kinnari Jataka," katanya, Rabu 13/11/2019.Foto Eko Susanto/detikcom"Juga cerita terkait dengan sasa jataka atau kelinci, kemudian sehubungan dengan pijat yaitu kearifan lokal. Sesuatu yang sifatnya sudah sejak ratusan tahun yang lalu dan ternyata masih ada korelasinya dengan kehidupan kita hingga saat ini," mengembangkan narasi tersebut, kata dia, contohnya kelinci terkait bahwa Borobudur ini sebagai arsip rekaman kekayaan hayati pada masa tersebut."Jadi sasa jataka itu memang kita susun untuk anak kecil, untuk pengunjung anak-anak sekolah. Karena pertama, cerita fabel, cerita binatang-binatang jadi mereka lebih bisa menerima daripada menceritakan kisah kehidupan Sang Buddha terlalu berat, jadi dengan cerita binatang-binatang itu. Kemudian menekannya pula di Indonesia ada kelinci seperti ini," Eko Susanto/detikcomDari Tim UGM, kata dia, bukan sebagai pelaksana tur di lapangan, melainkan membuat buku materi. Buku mengenai legenda Borobudur berupa penjelasan mengenai sejarahnya, titik-titik yang harus dilalui mana saja dan alat bantunya."Buku itu nantinya akan kita berikan kepada TO, TO, yang ada di kawasan Joglosemar ini sehingga bisa dijadikan referensi mereka dalam menjalankan tour tersebut dan memperkaya produk pariwisata. Ini penting sekali supaya kalau ke Borobudur ceritanya hanya itu-itu saja. Kita harapannya yang dilakukan ini bisa memberikan nilai tambah," ke Candi Borobudur, kata dia, berada di galeri I sudah banyak ceritanya. Upaya yang dilakukan ini juga untuk memecah pengunjung agar tidak berkumpul di satu titik stupa Candi Borobudur itu, Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Seni, Tradisi dan Budaya, Kementerian Pariwisata RI, Revalino Tobing mengatakan, tim percepatan ini bukan satu-satunya tim yang ada di Kemenpar. Keberadaan Candi Borobudur luar biasa sekali."Kami dari tim percepatan, kami bukan satu-satunya tim di kementerian. Ada banyak tim di sana, beda-beda. Kami tertarik sekali. Borobudur ini luar biasa sekali. Kalau orang hanya tahu tentang Bali, lho Borobudur juga ada. Ini juga terkenal," ujarnya."Jadi Borobudur yang sudah sekalian lama akan menarik sekali, kalau teman-teman dari UGM mulai merancang sebuah storytelling dan interpretatif tour, ini penting sekali. Karena jangan sampai orang datang sekali dan kemudian bosan. Sementara candinya enggak mungkin kita ubah. Ini kan beda kalau kita pergi ke Dufan. Dufan kalau enggak diubah atau diupdate ya enggak menarik. Karena kalau datang tahun tahun ini datang, 5-10 tahun lagi bawa anak dan masih kaya gitu-gitu aja orang bosan," di Borobudur sekali sampai datang lagi bentuknya tetap sama. Untuk itu, perlu adanya polesan. "Yang perlu kita ubah adalah bukan ceritanya. Tema cerita ini harus menarik sehingga orang datang dan datang lagi, tidak monoton. Segi apa yang kira-kira mereka pengen tahu, pengen lihat, ini kita sampai," tuturnya. Simak Video "Seru-seruan Berenang di Kolam Penginapan Sumbawa" [GambasVideo 20detik] wsw/wsw Terdapatlebih dari 1200 relief di Candi Borobudur yang memiliki cerita menarik. "Kami telah mengkaji potensi relief itu, dan mengintepretasikan cerita-cerita dalam relief itu dalam bentuk tarian. Ada banyak cerita, misalnya Karmawibhangga, Lalitawistara, Jataka Awadana, Gandawyuha dan lain sebagainya," kata Seksi Dokumentasi dan Publikasi
- Program belajar dari rumah di TVRI membahas tentang Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan bersejarah di Indonesia. UNESCO telah menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia pada tahun 1991. Terdapat tiga faktor yang menjadikan Candi Borobudur sebagai warisan dunia. Pertama, kompleks Candi Borobudur yang memiliki bentuk piramida tanpa atap yang bermahkotakan sebuah kubah berbentuk genta besar. Kedua, kompleks Candi Borobudur menjadi contoh luar biasa dari seni dan arsitektur Indonesia dari masa awal abad 8 dan akhir abad 9. Karya ini memberi pengaruh besar kebangkitan arsitektural pada masa awal abad 13 dan awal abad 16. Baca Candi Borobudur Baca Soal dan Jawaban Candi Borobudur untuk SMA, Belajar dari Rumah TVRI Hari Ini Jumat 24 April 2020 Faktor ketiga, Candi Borobudur berbentuk teratai, bunga yang disucikan dalam tradisi Budha. Kompleks bangunan ibadah ini refleksi eksepsional perpaduan ide asli pemujaan nenek moyang dan konsep Buddhisme dalam mencapai nirwana. Ke-10 teras berundak dari keseluruhan struktur Candi Borobudur selaras dengan tahapan yang harus dicapai Bodhisattva sebelum mencapai ke-budha-annya. Candi yang memiliki tingkatan ini rupanya memiliki sejumlah cerita dibalik ukiran reliefnya. Candi Borobudur Cerita Bidadari Manohara Dikutip dari dalam relief Candi Borobudur, ada cerita tentang seorang pria bernama Sudhana yang duduk di samping kolam teratai. Di sana, dia menemukan seorang peri bernama Manohara dan saudara perempuannya sedang mandi. Sebelumnya, Sudhana telah belajar mantra dari orang bijak untuk melumpuhkan Manohara. Dia berhasil melumpuhkan Manohara untuk tidak dapat bergerak dengan mengisolasi, sementara peri lainnya terbang ke langit. Salah satu peri melihat Manohara kaget karena dia tidak terbang bersama mereka. Kemudian dalam cerita dijelaskan Manohara menikah dengan Sudhana dan tinggal di istana bersama Sudhana dan ayahnya yang juga seorang raja. Namun, para wanita di istana cemburu dengan kecantikan Manohara dan berencana untuk membunuhnya saat Sudhana melakukan ekspedisi militer. Tapi sebelum itu terjadi, Manohara telah mendapatkan kekuatannya untuk terbang dan melarikan diri dari istana. Baca Situs Batu Berak Lampung Cerita tentang Raja yang Adil
Adapunmateri yang terdapat dalam soal ini yaitu : Relief ini ditatahkan pada dinding lorong di atas candi pertama, yang mengelilingi kaki candi kedua. Relief Candi Prambanan Mengambil Penggalan Kisah Yang Terdapat Dalam Cerita Sedang Seluruh cerita pada relief ini di ceritakan dan di awali dari gapura sebelah timur. Relief candi borobudur mengambil penggalan kisah Candi Borobudur dilihat dari atas. ximagination/ Pada masa Sunan Pakubuwono I bertakhta di Kartasura, muncul pemberontakan yang dipimpin Ki Mas Dana di daerah Enta-Enta. Sunan memerintahkan Bupati Mataram, Ki Jayawinata, untuk memadamkan pemberontakan itu. Namun, balatentaranya kewalahan dan mundur ke Kartasura. Jayawinata melaporkan peristiwa itu kepada sunan. Sunan kembali mengutus orang kepercayaannya. Kali ini Bupati Kartasura, Pangeran Pringgalaya, yang diperintahkan untuk mengurus pemberontakan itu. “Tangkap Ki Mas Dana hidup-hidup!” perintah Sunan. Pertempuran terjadi. Banyak korban bergelimpangan. Pemberontakan berhasil dipadamkan. Namun, Ki Mas Dana melarikan diri ke Bukit Borobudur. Pringgalaya mengejarnya hingga tertangkap dan dibawa ke hadapan sunan untuk menerima hukuman yang kejam. Kisah itu diceritakan dalam Babad Tanah Jawi yang ditulis pada abad ke-18. Di sana nama Borobudur disebut sebagai tempat pelarian. Filolog dan sejarawan seni asal Belanda, Brandes, sebagaimana dikutip Scheltema dalam Monumental Java, meyakini Bukit Borobudur adalah Candi Borobudur yang ada di Magelang, Jawa Tengah. Karena tak ada lokasi lain yang punya nama semirip itu. Ini menjadi menarik karena kisah tentang Borobudur telah banyak berubah sejak masa keemasannya kala Dinasti Sailendra berkuasa. Awalnya, candi ini dibangun untuk beribadah umat Buddha. Bahkan sampai sekarang, 12 abad setelah masa pembangunan candi, Borobudur masih dianggap sebagai candi Buddha Mahayana terbesar di dunia. Ada beberapa asumsi mengenai nasib Candi Borobudur setelah pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno Medang yang menaungi pembangunannya, tak lagi melanjutkan pusat kekuasaannya di wilayah yang kini disebut Jawa Tengah. Sejak abad ke-10, rajanya, Mpu Sindok, memindahkan kerajaannya ke wilayah Jawa Timur sekarang. Ada beberapa pendapat soal alasan kepindahannya. Arkeolog Soekmono dalam Chandi Borobudur menyebutkan bahwa sangat mungkin Candi Borobudur ditinggalkan ketika pusat pemerintahan itu berpindah. Walaupun itu tak pernah benar-benar hilang dari memori masyarakatnya. “Kalau memang begitu, Candi Borobudur sudah ditinggalkan oleh penganutnya beberapa abad sebelum candi-candi di Jawa Timur,” katanya. Kendati pusat pemerintahan Jawa Tengah meredup setelah tahun 928, Borobudur tak sepenuhnya terabaikan. Buktinya keramik dan koin Tiongkok dari abad ke-11 dan ke-15 ditemukan di sana. Pun Kakawin Nagarakrtagama atau Desawarnana dari masa Majapahit menyebut para peziarah masih terus mengunjungi monumen itu. Meski memang kondisi bangunannya sudah tak terjaga dengan baik. Dalam karya Mpu Prapanca itu disebutkan salah satu bangunan suci Buddha bernama Budur. Sementara dalam tulisan Thomas Stamford Raffels, History of Java, disebutkan Candi Borobudur terdapat di Distrik Budur. “Demikianlah kasugatan kabajradharan bangunan suci Buddha Bajradhara adalah sebagai berikut… yang lainnya yaitu Budur, Wirun, Wungkulur, dan Mananggung, Watukura, Bajrasana, dan Pajambayan, Samalanten, Simapura, Tambak Laleyan, Pilanggu, Poh Aji, Wangkali, dan Beru, Lembah, Dalinan, Pangadwan, adalah daerah perdikan pertama yang ditetapkan,” catat Mpu Prapanca. Dari situ, ahli epigrafi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Titi Surti Nastiti, dalam “Reinterpretasi Nama Candi Borobudur” termuat di Jurnal Amerta Vol 30. No. I, Juni 2018, menyimpulkan bahwa Budur pada masa Majapahit masih dipergunakan sebagai nama bangunan suci Buddha. Candi itu baru benar-benar ditinggalkan sejak penduduk sekitarnya beralih ke Islam pada abad ke-15. Seperti disebutkan Soekmono, perubahan kepercayaan tentu saja mengarah ke perubahan sikap masyarakat terhadap candi. Akibatnya, yang berkembang adalah takhayul di seputar reruntuhan candi yang tak jelas asal usulnya bagi penduduk. Alih-alih sebuah monumen Buddha, candi itu menjadi bukit yang strategis, tempat pemberontak melarikan diri, sebagaimana dikisahkan dalam Babad Tanah Jawi. Kronik Jawa lainnya bahkan menganggap Candi Borobudur sebagai tempat yang angker. Babad Mataram mengisahkan Pangeran Mancanagara, putra mahkota Kesultanan Yogyakarta, mengunjungi Borobudur untuk membuktikan bahwa orang yang mendatangi seribu arca akan mati. Ia lalu mendatangi kesatria yang terpenjara di dalam sangkar, yang ada di dalam bangunan itu. Kesatria yang terpenjara itu kemudian ditafsirkan sebagai arca Buddha di dalam stupa berterawang yang ada di Candi Borobudur. Singkat cerita, setelah tidak ada pertanda kepulangannya, raja pun memerintahkan pasukan untuk membawa pulang anaknya, hidup atau mati. “Pangeran itu ditemukan, tetapi ia muntah darah, lalu meninggal dunia,” kata Titi. Baca juga Tan Jin Sing, Pembuka Jalan Pertama ke Candi Borobudur Keberadaan Borobudur baru terungkap lagi setelah seorang Tionghoa, Tan Jin Sing melaporkan keberadaannya kepada Letnan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles pada 1812. Seperti dikisahkan Werdoyo, salah seorang keturunan Tan Jin Sing, dalam biografi Tan Jin Sing Dari Kapiten Cina sampai Bupati Yogyakarta, Tan Jin Sing diminta Raffles untuk mendatangi candi yang katanya terletak di dekat Muntilan itu. Saat sampai, bangunan candi terlihat menyedihkan. Paimin, warga desa yang diajak Tan Jin Sing sebagai penunjuk jalan mesti membabat semak belukar di sekeliling candi dengan parang. Tubuh candi pun ditumbuhi tanaman. Bagian bawahnya terkubur dalam tanah, sehingga candi itu seolah-olah berada di atas bukit. Pada 1850-an, hanya empat dekade setelah Borobudur disibak dari semak belukar, orang Jawa sekali lagi melakukan ritual di tempat itu. Menurut John Miksic dalam Borobudur Golden Tales of the Buddhas, mereka membakar dupa dan membawa persembahan bunga ke hadapan arca Buddha di teras atas dan ke depan arca Buddha yang belum selesai dibuat. Mereka memulas patung-patung itu dengan bubuk beras yang secara tradisional dipakai oleh para wanita muda untuk mendandani diri mereka. “Para pengunjung ini datang untuk meminta anugerah, untuk mendapatkan perlindungan dari penyakit, untuk meminta berkah setelah pernikahan dan kepentingan domestik lainnya,” jelas Miksic. Mitos tentang arca di dalam sangkar yang membawa sial, pada masa ini justru sebaliknya. Ada keyakinan kalau salah satu arca di stupa berlubang di teras atas justru membawa keberuntungan bagi siapapun yang bisa menyentuhnya. Masyarakat menyebutnya dengan nama Kakek Bima, tokoh dalam kisah Pandawa lima dalam epos Hindu, Mahabarata. “Wanita tanpa anak khususnya mengulurkan jari mereka ke arahnya, percaya bahwa dengan melakukan itu mereka telah memuaskan Kakek Bima,” jelas Miksic. Candi Borobudur akhirnya mulai serius diurus ketika pemerintah kolonial Belanda membentuk Borobudur Comissie. Anggotanya Brandes, Van de Kamer insinyur konstruksi dari Departemen Pekerjaan Umum, dan Theodore van Erp insinyur perwira militer. Mereka bertugas menyelamatkan dan melestarikan Borobudur. Van Erp memimpin pemugaran Candi Borobudur pada 1907-1911. Pemugaran berikutnya dilakukan pemerintah Indonesia dengan bantuan UNESCO pada 1973-1983. Hasilnya, kini Candi Borobudur berdiri dengan megah, disaksikan masyarakat dari seluruh dunia. Keangkerannya pun berangsur menghilang. Reliefcandi prambanan mengambil penggalan kisah yang terdapat dalam cerita. a. arjunawiwaha b. bharatayudha c. mahabharata d. ramayana. Question from @saig - Sekolah Menengah Atas - Ips Sejumlah wisatawan berada di kawasan Taman Wisata Candi TWC Borobudur, Magelang, Jateng MAGELANG - Balai Konservasi Borobudur BKB meluncurkan film animasi Jataka yang terinspirasi dari cerita relief Jataka Candi Borobudur dan Candi Mendut yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Aspek Pemanfaatan BKB Yudi Suhartono mengatakan seiring ditetapkannya Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon sebagai warisan budaya dunia, maka menjadi tanggung jawab Bangsa Indonesia melakukan upaya pelestariannya berdasarkan kaidah-kaidah pelestarian."Salah satu upaya untuk melestarikannya adalah dengan kegiatan publikasi nilai-nilai yang ada di relief, salah satunya adalah relief Jataka," satu konten audiovisual dengan target sasaran anak-anak berbentuk film animasi. Film animasi menjadi media baru yang bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran yang menarik dan memberikan pengalaman belajar yang baru bagi siswa. Salah satu film yang sarat akan pendidikan budi pekerti adalah film animasi Jataka yang terinspirasi dari cerita relief Jataka Candi Borobudur dan Candi Mendut. Jataka merupakan kisah perwujudan Boddhisattva dalam berbagai wujud manusia maupun hewan dalam beberapa kehidupan, untuk menunjukkan jalan kebenaran. Yudi mengatakan tahun 2021 mengangkat dua cerita dari ratusan cerita yang terpahat dalam relief Jataka Candi Borobudur dan Candi Mendut yaitu kisah Burung Bharanda dan Rusa Sharabha. Ia menjelaskan kisah burung Bharanda terdapat pada Candi Mendut menceritakan seekor burung berbadan satu tetapi mempunyai dua kepala. Pada suatu ketika kepala yang satu mendapatkan makanan enak dan kepala yang lain meminta sedikit, tetapi kepala yang mendapatkan makanan enak tidak mau berbagi, dengan alasan nanti juga akan masuk di perut yang sama. Perbuatan itu berulang hingga akhirnya kepala yang tidak mendapat makanan enak itu memakan makanan beracun. Kepala yang lain mengingatkan, bahwa bila makanan beracun dimakan maka bisa mengakibatkan kematian dan nasihat itu tidak diterima dan dimakanlah makanan beracun itu dan matilah Si Bharanda."Pesan dari cerita ini adalah bila orang tidak mau bertenggang rasa dan tidak sehidup sepenanggungan, maka kecelakaan yang menantinya," katanya. sumber Antara w4hh. 151 495 53 150 92 182 204 20 285

relief candi borobudur mengambil penggalan kisah yang terdapat dalam cerita